BERANDA

Kamis, 18 Juli 2013

Manfaat dan Keutamaan Shalat Tarawih


Manfaat dan Keutamaan Shalat Tarawih

Hukum dan Keutamaan Shalat Tarawih

Seluruh ulama sepakat menyatakan bahwa shalat tarawih hukumnya sunnah, bahkan menurut Hanafiyah, Hanabilah dan beberapa Malikiyah hukumnya sunnah muakkadah (ditekankan). Hukum itu mencakup laki-laki dan perempuan.

Shalat tarawih termasuk salah satu syiar agama Islam. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah mewajibkan puasa Ramadan dan aku menyunnahkan bangun (shalat di malam hari)nya.” Abu Hurairah berkata, “Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan shalat tarawih tanpa memaksa.” Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bangun pada bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan rasa harap, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu." 

Tarawih Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

Sayyidah Aisyah radhiyalahu ‘anha pernah ditanya tentang shalat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di bulan Ramadhan, lalu beliau menjawab, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak pernah menambah, baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan, lebih dari sebelas rakaat.”

Imam As-Suyuthi rahimahullah berkata, “Hadis-hadis yang shahih dan hasan menunjukkan perintah dan anjuran untuk shalat tarawih tanpa dibatasi berapa jumlah rakaatnya. Tidak ada yang menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam shalat tarawih sebanyak 20 rakaat. Beliau hanya melakukan shalat pada malam-malam Ramadan tanpa disebutkan berapa jumlah rakaatnya.”

Ibnu Hajar Al-Haitami rahimahullah juga mengungkapkan pernyataan senada, “Tidak ada riwayat shahih bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam shalat tarawih sebanyak 20 rakaat. Riwayat yang menyebutkan bahwa beliau shalat tarawih sebanyak 20 rakaat sangatlah lemah.”


Niat Melaksanakan Shalat Tarawih

Jika anda akan melaksanakan Shalat Tarawih maka harus berniat. Niatnya sebagai berikut:

Ushalli sunnatat taraawiihi rakataini (mamuman/imaaman) lillahi taaalaa
Artinya: Aku niat Shalat Tarawih dua rakaat ( menjadi makmum/imam) karena Allah Taala


Keutamaan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan

Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata bahwa Nabi pernah ditanya tentang Keutamaan Shalat Tarawih Di Bulan Ramadhan. Nabi menjawab dengan sabdanya sebagai berikut :

1. Di malam pertama, Orang mukmin keluar dari dosanya , seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.
2. Di malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin
3. Di malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah Arsy: Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat.
4. Di malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan Al-Quran.
5. Di malam kelima, Allah Taala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.
6. Di malam keenam, Allah Taala memberikan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.
7. Di malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Firaun dan Haman.
8. Di malam kedelapan, Allah Taala memberinya apa yang pernah Dia berikan keDi Nabi Ibrahim as
9. Di malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat keDi Allah Taala sebagaimana ibadatnya Nabi saw.
10. Di malam kesepuluh, Allah Taala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.
11. Di malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.
12. Di malam kedua belas, ia datang pada hari kiamat wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.
13. Di malam ketigabelas, ia datang Di hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.
14. Di malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya Di hari kiamat.
15. Di malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.
16. Di malam keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.
17. Di malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.
18. Di malam kedelapan, belas, seorang malaikat berseru, Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kedirimu dan ke ibu bapakmu.
19. Di malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.
20. Di malam kedua puluh, Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orangyang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).
21. Di malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya gedung dari cahaya.
22. Di malam kedua puluh dua, ia datang Di hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.
23. Di malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.
24. Di malam kedua puluh empat, ia memperoleh duapuluh empat doa yang dikabulkan.
25. Di malam kedua puluh lima, Allah Taala menghapuskan darinya azab kubur.
26. Di malam keduapuluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.
27. Di malam keduapuluh tujuh, ia dapat melewati shirath Di hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.
28. Di malam keduapuluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.
29. Di malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.
30. Di malam ketiga puluh, Allah ber firman : Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku.